Sengaja saya posting
tips membuat roti dapat mengembang sempurna, lebih lembut dan empuk lebih lama
ini dengan maksud agar ide yang terlalu banyak di benak ini tidak menguap
begitu saja. Kebetulan lagi kepikir untuk kompilasi tips-tips yang mengulas
faktor yang menjadi sebab proses pembuatan roti membuahkan hasil
menggembirakan, utamanya yaitu: mengembang, lembut, dan empuknya tahan lama.
Dalam industri bakery,
bahan tambahan pembuatan roti pun telah berkembang begitu beragam. Tujuan
penggunaan bahan tambahan tersebut tentu tidak lepas dari maksud untuk
menghasilkan roti yang berkualitas dan kaya rasa.
Bread Improver dan Bread Emulsifier
Sebut saja penggunan
Bread Improver dan Bread Emulsifier. Bukan bahan baku yang wajib digunakan.
Tanpanya pun roti tetap bisa mengembang. Namun apa beda ketika kita menambahkan
bahan tersebut pada adonan roti kita? Perbedaan terletak pada tekstur serat dan
kekokohan roti yang dihasilkan.
Apa sih beda antara
Bread Improver dan Bread Emulsifier? Bread Improver adalah bahan yang dapat
membantu meningkatkan kualitas roti, seperti serat jadi halus, volume dan kulit
yang bagus, memperpanjang umur simpan, dan mempercepat fermentasi. Sedangkan Bread
Emulsifier adalah pengemulsi adonan. Adonan yang ditambah Emulsifier akan lebih
stabil, mudah mengembang, tercampur dengan sangat rata, tidak terlalu cair atau
padat, tidak mudah berubah karena pengaruh lingkungan.
Proses Menguleni Adonan (Kneading)
Proses menguleni
adonan roti bukan sekedar mencamput seluruh bahan kemudian kita aduk atau mixer
begitu saja. Menguleni sebenarnya merupakan cara untuk melepaskan dan
menyatukan protein yang terdapat di dalam tepung yang disebut dengan gluten.
Rangkaian guten ini yang memungkinkan adonan roti untuk membentuk
kantung-kantung karbondioksida dengan bentuk yang tidak beraturan. Tanpa proses
menguleni ini maka roti kita akan memilki lubang yang kecil, dengan hasil
seperti muffin.
Tidak diperlukan
teknik khusus dalam menguleni ini, Yang kita lakukan adalah meremas dan gulung,
remas dan lipat, serta memberikan tekanan yang pas pada adonan merupakan teknik
paling dasar saat kita menguleni. Jika Anda menggunakan heavy duty mixer skip
saja langkah ini. Yang perlu rekan pastikan adalah pastikan Anda tidak merobek
atau menarik adonan, karena akan merusah serat yang terbentuk. Pastikan untuk
memotongnya dengan bantuan alat seperti pisau atau spatula ketika kita perlu
membagi adonan menjadi beberapa bagian.
Biasakan untuk tidak
langsung menuang bahan cair sekaligus saat mulai menguleni. Sebaiknya tuangkan
sedikit-sedikit sampai tahapan adonan yang diinginkan tercapai. Selalu pastikan
adonan sudah benar-benar kalis baru memulai tahap rounding. Saat membagi dan
menimbang adonan jangan ditarik. Cukup gunakan pisau atau scrapper untuk
membagi roti agar seratnya terlihat bagus. Rounding atau pembentukan adonan
juga mempengaruhi tekstur roti nantinya. Jadi saat rounding, permukaan adonan
harus bulat mulus supaya roti tampak cantik.
Proses kneading ini
rata-rata dilakukan sekitar 10 menit sampai didapatkan adonan kalis. Kira-kira
setelah tujuh atau delapan menit anda menguleni adonan, konsistensi adonan
mulai berubah. Adonan akan menjadi mulus dan halus. Tahapan ini merupakan tanda
yang baik bahwa anda telah cukup menguleni adonan. Anda bisa menambahkan dua
atau tiga menit lagi untuk melanjutkan proses menguleni sebelum memutuskan
untuk berhenti.
Untuk membantu
pengembangan adonan roti, gunakan oven untuk menyimpan adonan. Caranya dengan
meletakkan wadah yang sudah diisi air panas di rak paling bawah, lalu letakkan
adonan di bagian atasnya. Ovennya jangan dinyalakan ya. Ini konsepnya meniru
lemari proofing untuk memastikan roti mengembang tanpa terpengaruh kondisi suhu
dingin dan kering. Suhu sangat berpengaruh dalam proses proofing, karena adonan
membutuhkan suhu yang lembab dan hangat.
Air Hangat vs Air Dingin
Dalam proses kneading,
beberapa resep menyebutkan penggunaan air hangat, air biasa dan ada juga yang
menggunakan air es. Sebenarnya apa bedanya ya? Penggunaan air es itu untuk
mendinginkan beater yang bisa jadi terlalu hangat ketika menguleni adonan roti.
Jadi sebenarnya kalau beater kita tidak menjadi panas, sebenarnya yang dituju
adalah air hangat. Karena air hangat ini bertujuan untuk mengaktifkan “sesuatu”
di dalam ragi. Kalau terlalu dingin ragi menjadi tidak aktif, sebaliknya bila
terlalu panas ragi malah bisa tewas. Itu sebabnya roti berhenti mengembang
ketika dipanggang dalam oven.
Mengutip tips yang
diberikan oleh Chef Solihin, di media online CNNIndonesia, beliau menyatakan
"Penggunaan air dingin dalam pembuatan donat lebih untuk menjaga protein
yang terkandung di dalam terigu. Pastry Chef, Solihin, mengatakan, ketika ada
penambahan air dingin ke dalam adonan donat, akan terjadi perubahan fisika yang
menghasilkan perubahan kimia". "Pedal mixer yang berputar akan
menghasilkan panas yang akan memengaruhi proses pembuatan adonan".
"Jika panas adonan donat melebihi 26 derajat celsius, akan menyebabkan
protein rusak".
Memang, tips tersebut
terkait dengan prose pembuatan donat, namun menurut saya beberapa kondisi
relevan juga dengan kondisi adonan roti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar