Jumat, 15 November 2019

Kesalahan Yang Sering Terjadi Saat Membuat Roti

Manager Research and Development PT. Bungasari Flour Mills Indonesia Agus Sutriyono mengatakan, ada beberapa kesalahan yang kerap dilakukan pembuat roti di rumah. Dalam peluncuran tepung terbaru Bungasari yakni "Kabuki Gold" di Inovation Center mereka di Jakarta, Kamis (27/10) lalu, Agus membagi tipsnya:

1. Pemilihan Tepung

Pemilihan tepung ini menurutnya kerap diabaikan, padahal ini unsur paling penting untuk menghasilkan roti yang mengembang sempurna. Pilihlah tepung dengan protein tinggi, sebab gluten tinggi diperlukan untuk membuat roti mengembang dan bertekstur lembut.

2. Persiapan bahan

Dalam mempersiapkan bahan ada satu hal yang perlu diperhatikan. Yakni ragi jangan pernah diletakan bersamaan dengan garam. Sebab menurut Agus, garam bersifat osmosis sementara ragi merupakan "makhluk hidup". Jika keduanya diletakan bersamaan maka garam akan mematikan ragi atau mengurangi efektivitasnya. Sehingga roti tak akan mengembang sempurna.

3. Pengadukan yang tepat

Pengadukan bahan juga kerap luput saat pembuatan roti. Pengadukan yang tepat dibutuhkan untuk menghasilkan roti yang bagus. Bahan roti harus diaduk hingga kalis. Cirinya bahan akan terlihat mengkilat, jika ditarik membentuk membran tipis dan adonan menyatu sempurna.

4. Pengembangan adonan

Untuk pengembangan adonan harus juga menjadi perhatian. Seringkali adonan dikembangkan dalam jangka waktu yang terlalu lama. Ini tak baik karena akan berakibat adonan menjadi terlalu mengembang. Jangan senang saat adonan terlalu mengembang, sebab meski mereka akan mengembang saat dipanggang namun akan segera kempis setelah dingin.

Waktu terbaik pengembangan adonan adalah antara 90 hingga 120 menit. Gunakan air hangat saat mengaduk adonan dan tutup baskom berisi adonan dengan kain lembab saat menunggu proses pengembangan adonan.

5. Pemanggangan

Pada dasarnya Agus mengatakan pemanggangan dapat dilakukan dengan oven tradisional atau modern. Namun yang perlu diperhatikan adalah saat menggunakan oven tradisional (oven kaleng yang dimasak di atas kompor) jangan terlalu sering membuka tutupnya. Sebab itu akan membuat panas oven tak stabil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar